Selasa, 01 Februari 2011

Pendingin Ruangan dengan Tenaga Panas Matahari: Revolusi Air Conditioning untuk Masa Depan

Bayangkan pada saat anda berjalan di siang hari, di jalan-jalan kota besar. Bayangkan matahari bersinar terik, membuat anda berkeringat kepanasan. Kemudian anda berjalan memasuki suatu supermarket atau toko, hal apa yang pertama kali anda rasakan? Pada umumnya anda akan merasakan bahwa udara panas di luar akan berubah seketika menjadi udara sejuk di dalam ruangan. Setiap kali anda mengalami hal ini, anda sedang menikmati suatu sistem teknologi modern yang dikenal sebagai air conditioning. Air conditioning adalah sistem pengaturan suhu dan kelembaban untuk kenyamanan thermal manusia.  Penggunaan sistem air conditioning yang semakin meningkat di berbagai pertokoan, kantor-kantor, kendaraan pribadi, gedung sekolah dan kampus menjadi hal yang biasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Tren perkembangan penggunaan sistem air conditioning  menunjukkan perkembangan yang sangat pesat di seluruh dunia.
Sayangnya, konsumsi energi listrik pada sistem air conditioning konvensional relatif sangat tinggi. Konsumsi energi listrik yang begitu besar menuntut daya listrik yang besar pula. Mengingat bahwa listrik pada umumnya masih dihasilkan oleh bahan bakar fosil, penggunaan air conditioning secara tidak langsung juga berkontribusi secara signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca menyebabkan peningkatan efek pemanasan global. Karena suhu lingkungan makin panas, makin banyak industri dan rumah tangga yang menggunakan perangkat AC dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang semakin banyak. Hal ini membuat siklus emisi dan pemborosan energi yang tiada habisnya.
Mengingat bahwa menghambat laju penggunaan sistem air conditioning adalah hal yang nyaris mustahil, diperlukan solusi ramah lingkungan untuk sebuah sistem air conditioning baik dari segi proses maupun dari sumber energi yang digunakan. Solusi untuk masa depan untuk pemenuhan energi yang berkelanjutan memerlukan sebuah sistem yang menggunakan energi terbarukan dan sekaligus ramah lingkungan.
Salah satu sistem yang memiliki prospek kedepan dalam hal air conditioning dengan energi terbarukan adalah sistem solar thermal cooling, pendinginan ruangan dengan menggunakan panas matahari. Menghasilkan udara yang dingin dengan menggunakan panas matahari sekilas tampak konyol. Pada umumnya matahari dikenal selama berabad-abad sebagai sumber panas. Namun dengan menggunakan teknologi modern, ada beberapa proses thermal yang dapat menggunakan energi panas matahari untuk menggerakkan suatu proses pendinginan.
Salah satu proses thermal yang dapat digunakan untuk menggerakkan proses pendinginan adalah suatu proses refrigerasi yang dikenal sebagai absorption chilling. Secara umum, suatu sistem refrigerasi bertugas untuk memindahkan energi panas dari suatu ruangan tertutup ke lingkungan, agar suhunya lebih rendah dari suhu lingkungan.
Berikutnya akan dijelaskan tentang:
  1. Prinsip Umum Sistem Refrigerasi Modern
  2. Perbedaan Proses Refrigerasi Konvensional dengan Sistem Solar Thermal Cooling
  3. Keunggulan Utama Sistem Solar Thermal Cooling
Ket: Bagian 1 dan 2 merupakan penjelasan teknis dari sistem pendingin. Jika pembaca tidak tertarik dengan detail teknis silahkan langsung membaca bagian 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar